Tanda Hari Kiamat Pertemuan Imam Mahdi dengan Nabi Isa as, Mengatur Pemerintahan Bersidang dan Berperang
Sejak turunnya Nabi Isa a.s. kebumi dan membunuh Dajjal, maka Imam Mahdi pun ingin bertemu dengan beliau.Oleh karena itu, Imam Mahdi pergi ke kota Damaskus. Pertemuan antara Imam Mahdi dengan Nabi Isa a.s. ini terjadi pada waktu ashar di dalam Masjid jami’ Bani Umayyah yang berada di kota Damaskus. Dan keduanya bermalam disitu juga.
Saat menjelang pagi, keduanya mendengar sayup-sayup suara adzan yang berkumandang, dan yang mengumandangkan adzan pada saat itu adalah Malaikat Jibril. Dan kemudian dilanjutkan dengan Iqamah. Keduannya langsung shalat subuh berjamaah. Imam Mahdi menjadi imam, sedangkan Nabi Isa as dan kamu muslimin lainnya menjadi makmumnya.
Pada suatu saat, ketika beliau sedang bermunajat kepada Allah SWT diikuti oleh 313 orang lelaki. Kemudian ia langsung mengadakan siding kilat dengan 313 orang tadi. Dalam siding tersebut beliau berkata kepada mereka yang hadir : “Bahwa dirinya telah dikehendaki oleh Allah untuk menata peradaban manusia dengan menegakkan syari’at Islam yang telah dijalankan oleh Rasulullah saw, Nabi akhir jaman”.
Kemudian Imam Mahdi membaiat para pembantunya serta merumuskan undang-undang Islam berdasarkan syari’at Rasulullah saw dan syari’at tersebut digunakan untuk menata dan memerintah umat manusia.
Setelah selesai melakukan siding, Imam Mahdi pergi ke Kufah (masih termasuk wilayah Iran). Disana Imam Mahdi mulai mempersiapkan tentaranya untuk berperang, yaitu perang Sabil, perang karena membela dan menegakkan agama Allah swt bukan karena urusan atau kepentingan yang lain.
Dalam setiap pertempuran Imam Mahdi dijaga oleh Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail, dan Malaikat lain. Ia juga memerangi orang-orang yang melanggar undang-undang Islam yang telah ditetapkan dan diberlakukan. Seluruh pemerintahan yang ada didunia ini dikendalikan oleh Imam Mahdi dengan menggunakan hukum Islam.
Pada masa Imam Mahdi ini hukum Islam benar-benar dilaksanakan, tiada peraturan yang mengatur Negara dan rakyat selain hukum Islam. Hal ini dijelaskan dalam suatu hadist :
“Imam Mahdi itu lebar dahinya, mancung hidungnya. Seluruh isi bumi olehnya dipenuhi dengan kejujuran dan keadilan, yang sebelumnya bumi ini penuh dengan kedzaliman dan penganiayaan. Imam Mahdi menegakkan syari’at Islam, serta menghidupkan apa-apa yang sudah tercecer dari Sunnah Rasulullah saw. Sejak itu Islam menjadi jaya dan luhur kalimatnya, sehingga dapatlah ditetapkan pemerintahannya diatas bumi”. (HR. Abu Daud)
Akan tetapi zaman keemasan ini hanya berlangsung ketika masa hidupnya Imam Mahdi saja. Dan ini sebagai tanda dari semakin ekatnya hari kiamat Kubra (kiamat besar). Beliau memegang kekuasaan di dunia ini lamanya adalah tujuh tahun. Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud :
“ Sesungguhnya Imam Mahdi itu kan menetap selama tujuh tahun”. (HR. Abu Daud)
=> Marilah kita bersiap untuk datangnya waktu itu dengan beriman dan beramal shaleh.
=> Ambillah hal-hal yang baik.
Dikutip dari buku “Menyikap 110 Misteri Alam Kubur”
Oleh : Salim Hadad
Terima Kasih
Rafi Orilya Groups
By Rafi Aldiansyah Asikin