Nokia mempunya pabrik terbesar yang berada di Finlandia, berencana akan ditutup oleh Nokia. Pabrik produsen Nokia tersebut yang berada di daerah Salo sudah mengakhiri produksinya sehari sebelumnya.
Akibat turunnya pamor di persaingan teknologi telepon seluler, Nokia terus-menerus mengalami kerugian. Sehingga, perusahaan tersebut terpaksa melakukan penghematan dengan menutup pabrik dan merumahkan para karyawannya.
Kabar terbaru, seperti dikutip dari Reuters, Ahad (29/7), Nokia akan menutup pabriknya terakhirnya di Finlandia pada September mendatang. Padahal, markas Nokia berada di negara tersebut.
Meski belum ditutup, pabrik yang berada di daerah Salo itu telah menghentikan produksi ponselnya. Dengan ini, tidak akan ada lagi produk Nokia Made in Finland alias buatan Finlandia. Diperkirakan, dengan ditutupnya pabrik ini, sekitar 780 karyawan Nokia kehilangan pekerjaan mereka. Ponsel Nokia yang sempat merajai pasaran selama lebih dari satu dekade pun tak lagi bisa menyandang predikat "made in Finland".
Rencana penghematan lainnya juga melibatkan penutupan fasilitas riset dan pengembangan Nokia di Kanada dan Jerman, serta memberhentikan 4.000 karyawan sejak dipimpin Stephen Elop. Nokia juga berencana memberhentikan sebanyak 10.000 karyawan Nokia di seluruh dunia menjelang akhir 2013 mendatang.
Langkah-langkah tersebut dilakukan lantaran perusahaan membutuhkan biaya restrukturisasi sebesar 650 juta Euro (Rp 7,6 triliun) pada kuartal ketiga 2012 dan 600 juta Euro pada awal tahun 2013. Selain itu, perusahaan juga memerlukan biaya restrukturisasi sekitar 1 miliar Euro atau sekitar Rp 11,9 triliun pada akhir 2013 mendatang. Sehingga, Nokia perlu memangkas karyawannya agar biaya tersebut dapat terpenuhi.