Ketegangan antara demonstran dan polisi kembali pecah di jalan Sultan Alauddin, Makassar, Kamis (29/3) malam. Tiga mahasiswa menjadi korban dalam aksi saling serang tersebut.
Insiden bermula saat mahasiswa terkena lemparan batu yang dilempar warga di belakang polisi. Sontak, lemparan tersebut memicu lemparan lainya. Mahasiswa menduga, polisi menyewa preman untuk menyerang mahasiswa.
Akibatnya, dua demonstran terkena lemparan batu, dan satu mahasiswa terkena anak panah di bagian paha. Kedua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Faisal, Makassar. Sementara satu korban masih terkapar di lokasi bentrok.
Ketegangan semakin meningkat saat polisi mencoba membubarkan dan melokalisir tawuran dengan menembakkan gas air mata ke berbagai arah. Namun, mahasiswa tetap melempari, hingga akhirnya polisi langsung bergerak menuju mahasiswa.
Polisi antihuru-hara langsung bergerak ke arah mahasiswa dengan membawa tameng, dan senjata berisikan gas air mata untuk membubarkan blokade yang dilakukan mahasiswa. Polisi terus menyisir demonstran dengan menggunakan tiga kendaraan, sembari menembakan gas air mata untuk melumpuhkan demosntran.
Tak puas, polisi beramai-ramai menghajar seorang mahasiswa yang sedang mencoba mengambil sepeda motornya di lokasi bentrokan. Selain itu, Polisi juga mengamankan dua warga ke Polsek Rappocini. Setelah beres membubarkan demonstrasi, polisi kemudian kembali ke formasi awal.
Namun, mahasiswa yang kabur ke dalam kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, masih melempari batu.
Beberapa foto demonstrasi kenaikan harga BBM di Berbagai Kota :
Video Demo Tolak Kenaikan BBM di Berbagai Kota diBalik Lensa Media