Sifat Shirat (jembatan) antara Surga dan Neraka (Alam Akhirat) Fakta Hidup

 Sifat Shirat (jembatan) antara Surga dan Neraka



Allah ta’ala menciptakan jembatan penyebarangan diatas neraka yang dinamakan Shirat. Tempatnya ditangah-tangah Jahanam, yang sangat licin dan bias menggelincirkan orang lewat diatasnya. Shirat ini mempunya 7 pos atau gardu dan setiap pos jaraknya dalam perjalanan 3.000 tahun. Seribu tahun jalannya naik, seribu tahun jalannya rata dan seribu tahun jalannya menurun. Bentuk shirat ini lebih lembut dari pada rambut, lebih tajam daripada pedang lebih gelap daripada malam.

Pada setiap pos terdapat tujuh cabang, setiap cabangnya bentuknya seperti tumbak panjang yang ditajami ujungnya. Lalu seorang hamba akan duduk diatas pos itu untuk ditanya tentang perkara yang diperintahkan oleh Allah swt.

Pos pertama : Seorang hamba akan diperiksa tentang keimanannya, jika ia selamat dari kekufuran dan riya, maka bebaslah ia. Jika tidak selamat, maka ia akan dilemparkan kedalam neraka. Pos Kedua : Seorang hamba akan ditanya tentang shalatnya. Pos ketiga : Seorang hamba akan ditanya zakatnya. Pos keempat : Seorang hamba akan ditanya puasanya. Pos kelima : Seorang hamba akan ditanya tentang haji dan umrahnya. Pos keenam : Seorang hamba akan ditanya tentang wudhunya, mandi jinabatnya. Pos ketujuh : Seorang hamba akan ditanya tentang perbuatan baiknya kepada kedua orang tua, tantang silaturrahmi dan penganiayaan.

Jika seorang hamba selamat dari pertanyaan-pertanyaan disetiap pos, maka ia bebas masuk ke surga. Jika dirinya tidak selamat, maka ia terlempar kedalam neraka.

Neraka itu selalu memakan jasad manusia yang lewat diatas jembatan, mulai dari kulitnya dagingnya, maka setiap manusia yang lewat diatas shirat seperti arang yang hitam, kecuali orang yang selamat dai neraka. Diantara mereka ada orang yang merasa tidak takut terhadap sesuatu yang menakutkan. Dan ia tidak melihat api neraka ketika melewati shirat sampai ia berkata : “Dimanakah shirat itu?”. Lalu ada pemanggil : “Katakan kepadanya bahwa ia telah melewati shirat tanpa mengalami kesusahan sedikitpun, karena memperoleh rahmat Allah Ta’ala”.

Ada keterangan dalam suatu hadist : “Ketika terjadi kiamat, maka datanglah sekelompok umat ini naik diatas shirat, Rasulullah saw menengok kepada mereka, seraya bertanya : “Siapakah kalian?”. Meraka menjawab : “Kami adalah umatmu”. Beliau kemudian bertanya lagi : “Apakah kamu menjalankan syariatku?”. Mereka menjawab : “Tidak”. Lantas beliau meninggalkan meraka. Setelah itu, umat tadi jatuh kedalam neraka Jahanam.

Kemudian datanglah umat yang lain, Rasulullah saw bertanya : “Apakah kalian menjalankan syariat nabimu ?. Apakah kalian menjalankan sunah Nabi?” kalau umat ini menjawab dengan “Ya” maka mereka akan lewati shirat. Jika mereka menjawab “Tidak” mereka akan langsung jatuh kedalam neraka. Setelah umat ini masuk kedalam neraka, mereka baru mengharapkan syafaat nabinya.


Oleh : Salim Hadad

Terima Kasih
Rafi Orilya Groups
by Rafi Aldiansyah Asikin
Previous
Next Post »